Minggu, 13 Maret 2011 | By: mira raissa

Kacamata



Kacamata adalah lensa tipis untuk mata guna menormalkan dan mempertajam penglihatan (ada yang berangka dan ada yang tidak). Sekarang selain menjadi alat bantu penglihatan, kacamata juga sudah menjadi pelengkap gaya serta menjadi alat bantu khusus untuk menikmati hiburan seperti kacamata khusus tiga dimensi.



 SEJARAH

 Pendahuluan

Sejarah kacamata pertama kali dimulai dari Nero, seorang kaisar Roma, yang berkuasa pada tahun 54 sampai 68 Masehi. Nero selalu menggunakan batu permata cekung untuk membaca hingga menonton pertunjukan, walaupun tidak diketahui dengan pasti apakah Nero memiliki masalah dengan penglihatannya.

Penemuan Kacamata

Bangsa Cina mungkin yang pertama kali menggunakan kacamata seperti kacamata yang lazim digunakan sekarang ini. Biasanya kacamata itu terbuat dari lensa yang berbentuk oval sangat besar dan terbuat dari kristal batu serta bingkai dari tempurung kura-kura. Supaya dapat memegang kacanya, bangsa Cina menggunakan dua kawat yang diberi pemberat serta dikaitkan ke telinga mereka atau lensanya diikatkan ke topi atau menggunakan pengait yang dikaitkan ke pelipis mereka. Bagi bangsa Cina waktu itu, kacamata hanya digunakan sebagai jimat keberuntungan atau alat untuk membuat mereka terlihat lebih keren dan berwibawa sehingga kadang mereka hanya mengenakan bingkai kacamatanya saja tanpa lensa.

Perkembangan

Kacamata mulai dikenal di Eropa pada abad ke 13. Namun berbeda dengan bangsa Cina, orang Eropa menggunakan kacamata untuk membantu penglihatan mereka. Kacamata yang dikenakan masih menyerupai dengan kacamata bangsa Cina yakni terbuat dari kristal batu atau batu transparan.
Kacamata pertama yang dipergunakan oleh orang Eropa hanyalah kaca pembesar yang dipegang dengan satu tangan. Setelah itu barulah digunakan lensa kaca ganda yang diberikan gagang supaya bias dicantolkan ke telinga. Lalu, gagangnya pun dihilangkan dan digantikan dengan pita atau tali agar bias diikatkan ke kepala. Untuk beberapa waktu, orang menggunakan kacamata per, yakni kacamata yang dijepit dengan alat sejenis peniti ke atas hidung. Akhirnya, lama kelamaan, munculah ide untuk menggunakan kawat bengkok yang dikeraskan supaya menjadi gagang di telinga.
Pada akhir abad ke tiga belas, akhirnya ditemukan bahwa penggunaan kaca sebagai lensa jauh lebih baik daripada menggunakan batu transparan. Walau tidak diketahui secara pasti, namun orang percaya bahwa tukang kaca lah yang menjadi penggagas hal ini.

Penyempurnaan Kacamata

Pada tahun 1784, Benjamin Franklin, seorang ilmuwan Amerika, berhasil menemukan kacamata bifokal yaitu kacamata yang dapat dipergunakan untuk melihat baik untuk jarak jauh maupun jarak dekat. 

Benjamin Franklin, penyempurna kacamata

JENIS KACAMATA

Kacamata Hitam

Kacamata hitam adalah kacamata yang mempunyai lensa yang gelap (biasanya berwarna hitam). Tujuan pembuatan kacamata ini adalah untuk melindungi mata dari cahaya silau hingga cahaya ultraviolet (UV). Kacamata hitam digunakan selain untuk melindungi mata dari cahaya, juga sering digunakan untuk alasan gaya. Kacamata hitam juga seringkali digunakan oleh para tuna netra untuk alasan estetika supaya orang tidak bisa melihat mata mereka.

Kacamata 3D

Kacamata 3D merupakan kacamata yang digunakan untuk menonton film tiga dimensi di mana kacamata 3D ini merupakan alat bantu vital untuk mendapatkan sensasi tiga dimensi. Kacamata ini memiliki satu lensa yang berwarna merah dan satu lensa yang berwarna biru atau cyan.

Kacamata Baca

Kacamata baca adalah kacamata yang digunakan untuk membantu mata mencapai penglihatan normalnya ketika membaca. Kacamata jenis ini menjadi kebutuhan bagi para penderita cacat mata, baik miopi, presbiopi, hipermetropi, dan astigmatisma.

Penggunaan kacamata di zaman sekarang tidak lagi terbatas sebagai alat bantu penglihatan. Saat ini, kacamata sudah menjadi salah satu aksesoris fashion yang turut berkembang pesat. Tidak jarang pula kacamata menjadi gaya khusus bagi seseorang.
Walaupun begitu, kacamata sekarang ini mulai dirasa merepotkan. Walaupun praktis dan mudah digunakan, namun kacamata juga dirasakan menghambat manusia dalam berkegiatan seperti misalnya ketika berolahraga, ketika makan-makan panas yang menyebabkan lensa kacamata berembun, berenang, ketika berjalan di tengah hujan, atau melakukan perpindahan dari tempat yang bersuhu cukup drastis misalnya dari tempat yang dingin sekali ke tempat yang lebih hangat. Keberadaan lensa kontak untuk membantu penglihatan serta operasi lasik pun mulai menjadi alternatif bagi pengguna kacamata.




Sumber : Wikipedia.id

0 komentar:

Posting Komentar